Site icon Situs Terbaru Berita Viral Terkini

Kericuhan Demo Mahasiswa di Polda Metro Jaya Petasan Jadi Pemicu Utama

Kericuhan Demo Mahasiswa di Polda Metro Jaya

Kericuhan Demo Mahasiswa di Polda Metro Jaya – Unjuk rasa mahasiswa di depan Polda Metro Jaya yang digelar pada Jumat sore berakhir ricuh setelah adanya insiden ledakan petasan. Awalnya, aksi berjalan damai dengan orasi terkait sejumlah isu nasional, termasuk tuntutan transparansi hukum dan kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.

Namun, situasi mulai memanas ketika suara petasan terdengar di tengah massa. Aparat kepolisian yang berjaga langsung memperketat barisan pengamanan. Mahasiswa yang semula hanya melakukan orasi kemudian terpancing emosi, sehingga aksi saling dorong dengan aparat pun tak terhindarkan.

Petasan Jadi Pemicu Utama Ricuh

Berdasarkan keterangan saksi mata, ledakan petasan diduga berasal dari arah kerumunan mahasiswa. Suara keras itu membuat suasana panik, bahkan beberapa peserta aksi sempat berhamburan menjauh. Aparat kepolisian menilai aksi tersebut sebagai provokasi yang berpotensi membahayakan keselamatan massa maupun petugas.

Baca Juga : Duka Mendalam Prabowo Subianto Datangi Rumah Duka Pengemudi Ojol Affan Kurniawan

Setelah kejadian tersebut, polisi mencoba menenangkan massa. Namun, sebagian mahasiswa tetap melanjutkan aksi dengan membakar ban bekas dan meneriakkan yel-yel perlawanan. Kondisi inilah yang membuat situasi semakin tidak terkendali.

Respons Kepolisian

Pihak Polda Metro Jaya menegaskan bahwa mereka menghormati kebebasan berpendapat, tetapi menolak segala bentuk aksi anarkis. Kabid Humas Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa penggunaan petasan jelas melanggar aturan dan bisa dikenakan sanksi hukum.

“Kami terbuka terhadap aspirasi mahasiswa, tetapi tidak bisa menoleransi tindakan yang membahayakan,” ujar perwakilan kepolisian. Saat ini, polisi tengah menyelidiki siapa pihak yang pertama kali meledakkan petasan dalam aksi tersebut.

Tanggapan Mahasiswa

Di sisi lain, koordinator aksi mahasiswa membantah bahwa petasan berasal dari massa mereka. Menurutnya, ada kemungkinan provokasi dari pihak luar yang sengaja ingin membuat kericuhan. Mahasiswa menegaskan bahwa aksi mereka murni untuk menyampaikan aspirasi, bukan melakukan kekerasan.

“Kami datang untuk berdialog, bukan untuk ricuh. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi gerakan mahasiswa,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa.

Dampak dan Evaluasi Aksi

Kericuhan ini berdampak pada lalu lintas di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Gatot Subroto yang sempat lumpuh selama beberapa jam. Banyak pengendara harus mencari jalur alternatif untuk menghindari kawasan Polda Metro Jaya.

Pengamat politik menilai bahwa kejadian ini menunjukkan pentingnya komunikasi efektif antara aparat dan mahasiswa. Demonstrasi merupakan hak demokratis, tetapi harus di jalankan secara tertib tanpa memicu benturan.

Penutup

Kericuhan dalam demo mahasiswa di Polda Metro Jaya menunjukkan betapa rentannya aksi massa ketika di picu provokasi, termasuk dari hal kecil seperti petasan. Ke depan, semua pihak di harapkan bisa lebih bijak dalam menyampaikan aspirasi maupun menjaga keamanan. Dengan begitu, hak demokrasi tetap terjaga tanpa harus menimbulkan kerusuhan yang merugikan masyarakat luas.

Exit mobile version